Minggu, 06 Mei 2012

PEMBANTAHAN TEORI EVOLUSI


Kata Pengantar
Patut kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Alamiah Dasar dengan judul “EVOLUSI” .
Evolusi dalam pengertian yang paling luas adalah pandangan bahwa realitas adalah kondisi perubahan secara terus-menerus. Evolusi berarti perubahan secara bertahap dalam waktu yang lama akibat seleksi alam pada variasi gen dalam suatu individu spesies yang menghasilkan perkembangan spesies barudalam . Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup yang ada di dunia saat ini. karena itu beberapa hal yang penting yang berkaitan dengan evolusi dan kebenaran teorinya akan kita bahas disini
Kami tahu materi yang kami paparkan belum sempurna. Oleh karena itu saran dan kritiknya yang bertujuan untuk memperbaiki makalah ini yang berjudul “evolusi” ini kami terima.`








BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teori evolusi adalah salah satu toeri yang masih hangat dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum ada satu pun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah perkembangan makhluk hidup.
Meskipun berada dalam satu spesies, tidak ada satu individu pun di muka bumi ini yang sama persis dengan individu lain. Hal ini disebabkan karena adanya variasi. Variasi individu dalam suatu populasi umumnya terjadi pada seluruh organisme yang bereproduksi secara seksual. Adanya variasi memberikan keuntungan makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini ialah sebagai berikut :
a.                   Mana yang benar antara evolusi atau ketetapan spesies?
b.                  Apakah spesies tidak dapat berubah ?
c.                   Berapa banyak asal mula kehidupan?
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan menolak teori tentang evolusi dan membenarkan teori tentang ketetapan spesies yang sampai detik ini masih menjadi perdebatan ilmuwan dan ahli biologi sampai saat ini.
Tujuan utama kami membuat makalah ini adalah untuk menuntaskan tugas pembuatan makalah Ilmu Alamiah Dasar sebagai tugas semester dengan baik dan benar. Dan juga bisa membuktikan bahwa Teori Darwin penuh kontroversi, karena banyak juga yang menentang tetang kebenaran teori tersebut.

       BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Kebenaran Teori tentang Ketetapan Spesies
Masalah pertama dalam evolusi adalah apakah evolusi itu sendiri benar.Walaupun hampir semua ahli biologi dewasa ini sependapat mengenai jawabannya ,masalah ini tidak dapat diabaikan begitu saja.Bahkan ada suatu kelompok yang sangat menolak teori evolusi yang di gagas oleh Darwin ini. Darwin menolak ide ketetapan spesies (the fixity of species) dan memproklamirkan ide evolusi spesies. Dia menegaskan idenya itu dengan teori mekanisme seleksi alam (the mechanism of natural selection) dan teori the survival of the fittest (yang kuat tetap hidup, yang lemah binasa).Namun ada beberapa penentang yang dikategorikan dalam tiga kelompok utama :
a.                   Kelompok yang berpendapat bahwa teori darwin tersebut tidak cukup “ilmiah”.
b.                  Kelompok “Creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing spesies diciptakan khusus oleh yang Maha Kuasa untuk tujuan tertentu.
c.                   Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies tidak berubah. Variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari pola umum “archetypes”. Goethe mengabstaksikan satu archetypes atau urbild untuk semua tanaman (Urbild) dan beberapa Bauplane untuk hewan.
            Berikut ini beberapa kebenaran tentang teori spesies dan homolog yang menentang teiro evolusi :
a.                   Organ-organ homolog ditemukan pula pada spesies-spesies yang sangat berbeda, yang bahkan menunjukkan hubungan evolusi diantara spesies-spesies tersebut.
b.                  Kode-kode genetis beberapa makhluk yang memiliki organ-organ homolog sama sekali berbeda satu sama lain.
c.                   Perkembangan embriologis organ-organ homolog benar-benar berbeda pada makhluk-makhluk yang berbeda.
           
2.2 Spesies Tidak Dapat Berubah
                        Selama ini para ahli dari berbagai ilmu alam memperdebatkan apakah satu spesies tidak dapat berubah?.Dan dalam perdebatan itu muncullah berbagi macam argumen dari mereka.Maka menurut kelompok kami spesies tidak dapat berubah sepanjang waktu,dan semua spesies pada masa lampau selalu terlihat sebagaimana yang kita saksikan sekarang ini; dan bahwasannya spesies memiliki asal usul yang terpisah.Yang menjadi dasar adanya pernyataan ini adalah  sebuah teori yang diungkapkan seorang ahli geologi Charless Lyell dalam edisi pertama karyanya,The Principle of Geology yang disebut dengan teori penciptaan terpisah ( separate creation theory) yang mengatakan bahwa spesies tidak berubah dan ada banyak asal mula spesies sebanyak spesiesnya ;namun hal itu ternyata bertentangan dengan sebuah teori yang disebut transformisme mengatakan bahwa spesies dapat berubah dan pecah menjadi lebih dari satu spesies,dan spesies yang kita kenal sekarang adalah keturunan nenek moyang tunggal.
                        Kita memiliki tiga macam bukti untuk menguji kedua teori tersebut.Pertama adalah pengamatan evolusi dalam skala kecil;kedua adalah argumen dari diversitas kehidupan;dan ketiga adalah bukti fosil.Dan bukti terbaik untuk membicarakan evolusi adalah melihatnya dalam kenyataan.Hal ini dapat diketahui melalui kondisi alamiah maupun artifisial.Secara alamiah,terjadinya perubahan evolusioner dipelajari oleh aliran genetika ekologi,yang menghasilkan penemuan yang patut dihargai.
Para penganut agama, terutama agama Kristen protestan maupun katolik dan islam setelah sekian lama menolak dan bersitegang akhirnya mereka “menganut teori evolusi yang terbatas”, yang bersifat moderat mereka mengakui bahwa tumbuhan, hewan dan manusia , selama ribuan dan jutaan tahun, benar-benar mengalami mutasi (perubahan) yang tidak sedikit. Namun mereka menolak penyebaran antara tingkatan makhluk yang satu menuju makhluk yang lain, jadi mutasi dari tumbuhan menuju binatang atau dari binatang menuju manusia, tetap disangkal. Jika ada perubahan itu hanya bersifat horisontal saja,tidak vertikal
2.3 Teori – Teori tentang asal mula kehidupan
Kapan dimana dan dengan cara bagaimana kehidupan di bumi ini berawal? adalah pertanyaan yang terus menggoda para ilmuwan.Berbagai teori asal-usul kehidupan telah disusun oleh para pakar tetapi belum ada satupun teori yang diterima secara memuaskan oleh semua pihak. Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani Kuno manusia berusaha memberikan jawaban terhadap masalah asal usul kehidupan tersebut. Namun, jawaban itu umumnya hanya berupa dongeng atau mitos saja.

Teori tentang asal-usul kehidupan yang pernah disusun oleh para ahli di antaranya:
1. Kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (ghalib) pada saat istimewa (teori kreasi khas)
2. Kehidupan muncul dari benda tak hidup pada berbagai kesempatan (teori generatio spontanea
atau disebut juga teori abiogenesis)
3.Kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
4.Kehidupan datang di planet ini dari mana saja (teori kosmozoan)
5.Kehidupan muncul berdasar hukum fisika-kimia (evolusi biokimia)
Dan yang kami bahas dalam makalah ini adalah teori generatio spontanea atau abiogenesis. Disebut juga teori Abiogenesis pelopornya seorang ahli filsafat zaman Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja pendapat ini masih terus bertahan sampai abad kc 17 -18 Anthony van Leenwenhoek (abad ke 18) berhasil membuat mikroskop dan melihat jasad renik di dalam air bekas rendaman jerami penemuan Leeuwenhoek (salah seorang penganut teori abiogenesis) memperkuat teori generatio spontanea teori terbukti makhluk hidup berasal dari benda mati (jasad renik berasal dari air bekas rendaman jerarni).
Beberapa ahli berusaha mengadakan penelitian untuk menyangkal teori generatio spontanea antara lain Franscesco Redi, Spallanzani dan Louis Pasteur.Percobaan Redi dan Spallanzani masih belum dapat menumbangkan teori generatio spontanea karena menurut pendapat para pendukung teori tersebut bahwa untuk dapat timbul kehidupan secara spontan dari benda mati diperlukan gaya hidup dan gaya hidup pada percobaan Spallanzani dan Redi tidak dapat melakukan fungsinya karena stoples dan labu percobaan tersumbat rapat-rapat.
Pasteur mencoba memperbaiki percobaan Spallanzani dengan menggunakan tabung kaca berbentuk leher angsa atau huruf S untuk menutup labu walaupun labu tersumbat udara sebagai “sumber gaya hidup” dapat masuk ke dalam labu. Dengan percobaan ini Pasteur berhasil menumbangkan teori generatio spontanea.
KESIMPULAN :
Setelah sekitar 150 tahun berlalu sejak pertama kalinya teori evolusi diusulkan, sejak itu penemuan-penemuan di bidang ilmiah selalu menunjukkan bukti-bukti yang menentangnya, sehingga fakta penciptaan semakin jelas. Singkatnya, kemajuan ilmiah tidak mendukung teori evolusi. Oleh sebab itu, perkembangan di masa depan juga tak akan mendukung malah akan semakin memperjelas ketidaksatabilan teori ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ridley, Mark. 1991. Masalah-masalah evolusi. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Salam, Burhanuddin. 2000. Sejarah Filsafat Umum dan Teknologi. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.
Yahya , Harun. Http : //www. Harunyahya.com//indo/buku/pertanyaan no16. HTM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar